makalah
Kerusakan lingkungan hidup di kabupaten tulungagung
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengapa perlu ditulis? Karena agar masyarakat tahu bahwa di lingkungan yang mereka tempati perlu adanya pembaharuan kebersihan lingkungan. Dan perlunya pelestarian lingkungan hidup agar tetap terjaganya kelestarian lingkungan.
Kerusakan lingkungan dimana mana. Terjadi karena ulah manusia dan alam sekitarnya.
Maka kepedulian masyarakat kurang memperhatikan lingkungan sekitar yang perlu adanya penghijauan kembali.
Kenyataan sekarang bagaimana?
Banyak banjir dimana-mana yang diakibatkan oleh meluapnya sungai.
Tanah longsor yang disebabkan oleh penggundulan hutan yang tidak disertai oleh reboisasi.
Seharusnya bagaimana sikap masyarakat?
1. Masyarakat harus peduli
2. Pemerintah dan masayarakat bekerjasama untuk menanggulanginya.
3. Kerjasama antar pengurus lingkungan sekitar juga harus terjalin.
B. PEMBATASAN MASALAH
Dalam tulisan ini dibatasi pada masalah banyaknya factor penyebab yang mempengaruhi lingkungan sehingga terjadinya degradasi. Degradasi disebabkan oleh ulah manusia yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan tersebut dapat dirumusakan sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud kerusakan lingkungan? Kerusakan lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan suatu fisik maupun non fisik.
b. Bagaimanakah kerusakan lingkungan di Kabupaten Tulungagung? Sangat perlu diperhatikan lebih dalam dan perlu diperhtikan lagi.
c. Bagaimanakah cara mengatasi kerusakan tersebut? Budayakan gemar menanam pohon, menjaga kebersihan lingkungan dan serta membuat pupuk kompos dari sampah-sampah organic yang sudah dikumpulkan.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kerusakan lingkungan.
b. Untuk mengetahui Bagaimana kerusakan lingkungan di Kabupaten Tulungagung?
c. Untuk menegtahui bagaimanakah cara mengatasi kerusakan tersebut.
E. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat bagi siswa:
Siswa dapat mengetahui kerusakan lingkungan serta penyebabnya.
b. Manfaat bagi guru/sekolah:
Dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan anak yang dididiknya selama ini.
c. Manfaat bagi masayarakat /pemerintah:
Mengetahuinya kerusakan yang belum mereka ketahui. Dengan adanya penelitian ini dapat membantu pemerintah untuk mengatasinya.
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Menurut Afandi Kusuma dalam (http://afand.cybermq.com/post/ detail/2405/ linkungan-hidup) istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
2.2 KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitubentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Penebangan hutan, pencemaran lingkungan dsb.
2.3 KERUSAKAN HIDUP DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Pada tahun 2004, perusahaan umum milik negara ini menyebut penurunan penampang dasar Sungai Brantas sudah saat itu tercatat baru mencapai kisaran 3-4 meter. Biang kerok penurunan dasar sungai ini kemudian "diarahkan" ke para penambang pasir liar yang ada di sepanjang Sungai Brantas mulai dari Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, hingga Mojokerto.
Beberapa upaya penertiban memang pernah dilakukan oleh masing-masing pemerintah daerah. Namun jumlah pemburu pasir ilegal itu malah bertambah banyak.
Alat atau sarana penambangan yang mereka gunakan juga mengalami modernisasi sejak munculnya beberapa penambang besar yang mengadopsi mesin penyedot pasir bertenaga diesel.
Akibatnya sungguh mengerikan. Eksploitasi besar-besaran material pasir ini menyebabkan keseimbangan lingkungan di sepanjang aliran sungai terganggu. Penampang dasar sungai yang dulu, sekitar tahun 1991, hanya tercatat sedalam 3-4 meter, kini turun drastis hingga belasan meter. "Secara pasti kami tidak bisa menghitung, hanya perkiraan dengan asumsi jumlah penambang pasir mekanik yang mencapai ribuan unit dan tersebar di sepanjang aliran Sungai Brantas," kata Kepala Sub Divisi Jasa ASA II/I Wilayah Tulungagung-Trenggalek, Mariyadi.
2.4 CARA MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
C.Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
a. Membuat Cagar Alam
b. Membuat Suaka Margasatwa
c. Membuat kebun Binatang
Tulisan keren kak,klik disini
BalasHapus